Jumat, 04 Juni 2010

Manajemen SDM

1. Seperti yang Anda ketahui bahwa sampai saat ini petani kita khususnya di Sumatera masih belum banyak melakukan usahatani secara bisnis, hal ini disebabkan oleh faktor kualitas SDM petani yang masih rendah. Jelaskan oleh Saudara bagaimana model pembangunan SDM petani dengan kondisi seperti ini?
 Jawab :

  Akibat rendahnya kualitas SDM petani, maka sangat mempengaruhi pembangunan. Pembangunan SDM petani akan semakin memburuk karena para petani tidak mampu menghadapi persaingan ekonomi global . Minimnya kualitas SDM para petani dalam pengolahan hasil pertanian serta belum mampunya petani melakukan usahatani berbasis bisnis akan membuat roda perekonomian tidak berjalan dengan lancar sehingga lahirnya permasalahan – permasalahan ekonomi seperti kenaikan harga dan ketidakmerataan distribusi pendapatan yang menimbulkan terjadinya ketimpangan – ketimpangan baik sosial maupun ekonomi. Tingginya tingkat ketimpangan menggambarkan bahwa pembangunan daerah tersebut tidak baik yang diakibatkan ketidakmerataan kesejahteraan penduduk. Hal ini berdampak pada pembangunan karena perekonomian merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan. 

2. Apa tugas dan fungsi manajemen SDM dalam suatu unit kegiatan organisasi? Uraikan!
 Jawab :

 
Fungsi-fungsi manajemen SDM dikelompokkan menjadi 2, yaitu
> Fungsi Manajemen
a. Fungsi Perencanaan

Menentukan terlebih dahulu program yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
 b. Fungsi Pengorganisasian
 Merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan factor-faktor fisik
 c. Fungsi Actuating/ directing
 Melaksanakan pekerjaan, mengusahakan agar pekerja mau bekerja sama secara efektif
 d. Fungsi Pengkontrolan
 Mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana atau pengoreksiannya bila terjadi penyimpangan atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telaha dibuat.

> Fungsi Operasional 
a. Fungsi Pengadaan 

adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the right man in the right place). 
b. Fungsi Pengembangan 
adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. 
c. Fungsi Kompensasi 
adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut. 
d. Fungsi Pengintegrasian 
adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM. Mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan. 
e. Fungsi Pemeliharaan 
adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) .
f. Fungsi Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajeman sumber daya manusia yang terpenting demi terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan – peraturan perusahaan dan norma – norma sosial.
g. Fungsi Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebeb – sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang – Undang Nomor 12 tahun 1964. Pada hakekatnya fungsi manajemen yang bersifat manajerial maupun operasional dimaksudkan sebagai satu titik tolak dalam menjalankan tugas-tugas manajemen sumber daya manusia, sehingga akhirnya tercapai tujuan dari organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan dapat melakukan cara untuk memotivasi karyawan secara baik, sehingga akan mendorong prestasi kerja dan mencapai tujuan organisasi. 

3. Apa yang dimaksud dengan setiap SDM harus mampu melakukan kerjasama secara vertikal dan horizontal?
 Jawab :
  Kerjasama secara vertikal merupakan suatu bentuk kerjasama yang terjalin antara atasan dan bawahan. Setiap SDM diharapkan mampu melakukan / mempunyai kerjasama yang baik, baik itu terhadap atasan maupun bawahan Hal ini di harapkan agar program-program yang telah di rencanakan dapat di capai dengan maksimal dengan hasil yang memuaskan bagi setiap lapisan pekerja perusahaan. Jika pada sektor pertanian, maka kerjasama vertikal adalah kerjasama antara petani dengan pemerintah.
  Kerjasama secara horizontal adalah bentuk kerjasama yang terjalin antar rekan kerja setingkat (rekan 1 team) . Kerjasama yang baik dalam hal ini juga sangat penting, dikarenakan kerjasama team sangat dituntut dalam setiap penyelesaian program – program perusahaan yang akan di jalani. Pada sektor pertanian, kerjasama horizontal merupakan kerjasama antara sesama petani atau masyarakat.
  Setiap SDM harus mampu melakukan kerjasama secara vertikal dan horizontal maksudnya adalah setiap SDM harus memiliki kemampuan dasar bekerjasama dengan individu lain agar tercipta suatu lingkungan kerja yang nyaman, mendorong terciptanya sinergi sehingga yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat, mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antar pihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan, menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok. Selain itu, dengan adanya kemampuan dalam melaksanakan kerjasama vertikal dan horizontal dapat menghindari terjadinya perilaku negatif dari karyawan atau petani. 

4. Bagaimana menurut Saudara dalam membuat perencanaan SDM agar hasilnya bisa optimal?
 Jawab :
  Perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja/pegawai dimasa yang akan datang dalam suatu organisasi (publik,bisnis ) dengan menggunakan sumber informasi yang tepat guna penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas sesuai yang dibutuhkan. 
Perencanaan SDM harus terkait dengan perencanaan organisasi secara keseluruhan karena tujuan perencanaan SDM harus menempatkan figur yang tepat waktu dan tepat tempat dan disesuaikan dengan strategi tertentu agar tujuan utama perencanaan yaitu memfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.. 
Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan SDM yang efektif dan memperoleh hasil optimal diperlukan langkah langkah atau strategi yaitu:
1. Perencanaan sumber daya manusia strategis
2. Model perencanaan SDM
3. Implementasi perencanaan SDM
4. Peramalan SDM
5. Alat dan tehnik peramalan SDM
6. Nilai dari perencanaan SDM
7. Analisa Jabatan
8. Pendesainan pekerjaan
9. Penstrukturan organisasional
10.Sistem informasi sumber daya manusia
 
  Perencanaan SDM juga dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Merencanakan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir. Untuk itu, perencanaan SDM yang efektif juga harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :
a. Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya. 
b. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
c. Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.  
d. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
e. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah. 


5. Bagaimana menurut Saudara paradigma SDM di era Globalisasi? Uraikan!
Jawab :
Era globalisasi yang terjadi di hampir setiap belahan dunia berlangsung sangat cepat dan menimbulkan dampak global yang menuntut kemampuan manusia untuk mampu mensiasati dan mengantisiapasi kemungkinan-kemungkinan yang sedang dan akan terjadi. Globalisasi akan semakin membuka diri bangsa dalam menghadapi bangsa-bangsa lain. Batas-batas politik, ekonomi, sosial budaya antara bangsa menjadi semakin kabur dan menjadikan dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas-batas negara. 
Persaingan antar bangsa yang terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan manusia, bidang sosial, ekonomi, pendidikan, hankam, budaya akan semakin ketat dan tak dapat dihindari, terutama dibidang ekonomi dan IPTEK. Keadaan ini menuntut sumber daya manusia yang memiliki keunggulan komperatif dan keunggulan kompetetif serta adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.
  Ini menjadikan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Namun dalam kenyataan yang saya lihat saat ini, Indonesia masih benar-benar belum mampu dalam menghadapi persaingan global. SDM di Indonesia jelas masih tampak minim sekali untuk mengikuti berbagai perkembangan ekonomi dan kemajuan IPTEK dunia. 
Rendahnya mutu pendidikan serta masih banyaknya anak-anak jalanan yang putus sekolah membuat masyarakat Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lain di dunia. Pemikiran-pemikiran sebagian besar penduduk miskin di Indonesia yang menyatakan bahwa pendidikan tidaklah penting juga menjadi faktor lain penyebab keterbelakangan teknologi, belum lagi di tambah dengan kepercayaan-kepercayaan nenek moyang yang mereka anut. Meskipun memang banyak juga penduduk yang telah berpikiran maju dan modern, tapi jumlahnya masih belum sebanding. Selain itu, kreatifitas masyarakat Indonesia juga sangat rendah. Banyaknya SDA yang di miliki Indonesia masih belum di manfaatkan oleh masyarakat secara optimal untuk menciptakan lapangan kerja. Bahkan masyarakat lebih merasa bangga apabila dapat bekerja di perusahaan asing. Ironis memang. Namun inilah paradigma SDM Indonesia yang terlihat oleh saya di era globalisasi ini.

Tidak ada komentar: